watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

CANTIKNYA TANTE

Hi, nama saya Andreas, teman biasa memanggil
saya “Andrew”. Saya seorang expat (bule) yang
telah lama tinggal di Jakarta, dan saya ingin
bertanya kepada anda: Pernahkah anda memiliki
fantasi seksual terhadap seorang wanita? Wanita
itu dapat menjadi siapa saja! Bisa jadi guru anda
di sekolah dulu, dosen di universitas, teman
kerja, bos atau bawahan bahkan mungkin
pembantu di rumah anda! Yang jelas wanita itu
pasti memiliki sesuatu yang membuat nafas
anda sesak setiap kali mengingatnya. Well, saya
punya! dan percaya atau tidak, saya adalah salah
satu lelaki beruntung diantara jutaan lelaki yang
lain, mengapa? Karena anda akan menemukan
bahwa segala impian dan fantasi seksual saya
akan menjadi kenyataan. Dari dulu saya
memang selalu menyukai wanita Asia, mungkin
salah satu alasan mengapa saya mau ditugaskan
oleh kantor saya di Jakarta, tempat yang tadinya
saya tidak pernah tahu eksistensinya, tempat
yang tadinya saya tidak tahu akan ada wanita
seperti Yuli.
Hmmh, Yuli oh Yuli.. Dia memang tidak memiliki
buah dada sebesar Pamela Anderson, tapi buah
dadanya yang sedikit lebih besar dari kepalan
tanganku selalu terbayang di dalam blouse
kerjanya ditutupi bra hitam tepat di bawah leher
panjang dan bahu indah warna kuning langsat
khas wanita Asia. Yuli memang tidak memiliki
postur tubuh seindah Cindy Crawford, tetapi
pinggangnya yang kecil selalu menemani
pinggul indah bak apel dan hmm.. pantatnya
yang ranum selalu terbayang! Tak ketinggalan
kaki kecilnya yang panjang bak peragawati
menopang pahanya yang putih bersih ditutupi
rok mininya yang sexy! Takkan habis hasratku
menginginkan dirinya! Terbayang selalu diriku di
atas tubuhnya yang ramping putih meremas
buah dadanya! Menarik turun rok mininya! Dan
memasukan alat kejantananku kedalam
kemaluannya! Memompanya dengan cepat! Dan
lebih cepat! Dan.. “Andrew?”
“Oh.. Hi! Yul..” dengan gelagapan aku menjawab
sapaan Yuli yang entah telah berapa lama berada
di hadapanku yang sedang melamun sambil
minum sendirian di Hard Rock Cafe ini. He he,
malunya aku!
“Andrew, kamu lagi ngapain di sini?” Sekali lagi
dia menyapaku.
“Yul! Ngga sangka ketemu kamu di sini”,
jawabku cepat menutupi kagetku.
Yuli menjawab dengan senyuman sambil
berkata: “Aku sih emang sering ke sini! Seneng
deh bisa ketemu kamu, hihi.. kamu sendirian
kan? Aku join kamu yah? yah?”
Sebelum sempat aku menjawab, Yuli telah
menarik bangku dan duduk di sampingku, dan
kuberpikir “Ya Tuhan betapa anehnya ini..”
Lalu selanjutnya kita berdua telah asyik berbicara
ngalor-ngidul. Tak kusangka Yuli ternyata kuat
minum. Pembicaraan kami diwarnai oleh
pesanan baru yang selalu datang mengganti
gelas cocktailnya yang mulai kosong. Sementara
konsentrasiku untuk minum telah luluh-lantak
dihancurkan sepasang bahu indah ditemani leher
panjang di atas belahan dada putih milik Yuli,
sang fantasi seksualku yang tiba-tiba datang
menghampiri! Yuli malam ini memang lebih sexy
dari biasanya ditutupi gaun sackdressnya yang
berwarna merah menyala.
Dan kuberpikir lagi, “Oh Tuhan mimpi apa aku
semalam?”
Tak terasa jam telah menunjukkan pukul 3 pagi.
Dari cara Yuli berbicara dan raut mukanya,
kutahu bergelas-gelas cocktail yang Dia minum
telah memberikan hasil sesuai yang
diinginkannya. Yuli mabok. Tidak ada hal lain
yang dapat kulakukan selain meminta kunci
mobilnya dan memaksa untuk mengantarnya
sampai di rumah. Yuli tidak melawan dan
dengan pasrah masuk ke dalam mobil di kursi
penumpang depan.
Kumulai menyupirkan mobilnya sampai tiba-tiba
Yuli berkata, “Drew! Aku nggak bisa pulang lagi
mabok kaya beginih.. Ke rumah kamu aja yahh..
aku tidur rumah kamu dulu boleh kan Drew?”
Aku berpikir “Terima kasih Tuhanku!”
Setibanya di apartemenku, kubimbing dia ke
kamar tidurku, Yuli langsung duduk di tempat
tidur.
Tersenyum aku sambil mencopot sepatunya,
kuberpikir “Ya Tuhan betapa indah dan sexynya
sepasang kaki putih laksana kapas ini.. dan
hmmh..”
Tiba-tiba terdengar bisikan yang berkata, “Jangan
Andrew! Dia mabok! Kamu nggak boleh
mempergunakan kesempatan! Itu tidak
gentleman!”
Lalu, “Man! lihat betapa sexynya pundak si Yuli,
lehernya.. pahanya.. Ohh”
Dan, “Andrew! Kamu bukan orang seperti itu!”
Lalu, “Ingat Andrew! Kapan lagi kamu punya
kesempatan seperti ini, jangan bodoh!”
“Sial!!” dalam hatiku.
Ada seorang wanita cantik dan sexy, idamanku,
fantasy seksualku, duduk di tempat tidurku dan
aku malah bingung harus gimana.
“Sial! Sial! Sial!”
Ketika aku sedang sibuk sendiri dengan
pikiranku, tiba-tiba, “Andrewhh.. sini Andrew..
Hhh” rintih Yuli.
Tanpa berpikir dua kali aku mendekat seperti
anak buah dipanggil majikan dan berkata, “I.. Iya
Yul.. Ada yang kamu mau? Air putih mungkin?”
“Aku mau kamuhh, Andrew sayanghh..” Yuli
menjawab.
“Deg!” tak kuasa kutahan degup jantungku yang
semakin menderu-deru.
Belum sempat kuberpikir lebih lanjut, kulihat jari-
jari mungil Yuli telah berada di ikat pinggangku
bersamaan dengan tangan putih berbulu
halusnya.
“Aku ingin kamu Andrew.. ”
Sekali lagi Yuli membuka bibirnya yang basah
dan ranum memerah, “Iya Andrewhh.. malam
ini!” Yuli meneruskan desahannya.
“Tapi.. Yul..” belum sempat kuhabis berucap,
tiba-tiba jari-jari mungil tadi dengan perlahan
membuka ikat pinggangku dan dengan bantuan
lengan yang indah berbulu halus tadi menarik
turun celana blue jeansku dengan mudah tanpa
perlawanan dariku.
“Ohh Yuli.. Aku tak tahu ini benar dilakukan
atau..” jawabku.
“Ssst.. Aku selalu ingin tahu bagaimana rasanya
dengan orang putih sepertimu Andrew.. ” Yuli
memotong, dan mulai menarik turun celana
dalamku.
“Hmmh, memang Punyanya bule sepertimu
lebih besar dari pada orang kita.”
Yuli dengan genit memandangi alat kemaluanku
yang memang sudah mulai mengeras. “Yul..”
Aku yang merasa harus mengatakan sesuatu.
Kembali dipotong olehnya sambil berkata,
“Kamu harus tau kehebatan cewek Indonesia
Drewhh.. mmhh,” sambil berkata demikian Yuli
mendekatkan wajah cantiknya ke jantananku dan
sambil mengedip-ngedipkan bulu matanya yang
panjang dan lentik .
Yuli mulai mengecupnya, “Mmmuuah.. cup..
cup..” Bibirnya yang merah ranum mulai
menjelajahi kepala kejantananku yang mulai
mengeras dan terus mengeras.
“Aku belum pernah dengan barang segede gini..
hihi,” godanya genit dan kali ini menjulurkan
lidahnya ke batang kemaluanku dari bawah
kembali ke atas menyentuh kepala kejantananku
lagi.
“Mmmhh,” godanya lagi.
“Shh.. hh,” aku cuma bisa mendesis, tak
terbayang betapa terangsangnya aku oleh
kejadian ini!
Dan, “Emmhh,” Yuli memasukkan setengah alat
kejantananku kedalam mulutnya yang mungil,
dan kepalanya mulai bergerak naik turun secara
perlahan.
“Ughhooghh.. Yuli! yeah!” Aku merintih
menahan rasa nikmat dari mulut Yuli yang basah
dan hangat.
Yuli sejenak menarik keluar kejantananku dari
mulutnya dan berkata, “Emm.. Enak nggak
sayang?”
Lalu kembali melumat dan menghisap
kejantananku kali ini dengan ritme yang lebih
cepat, “Mmm.. mm..mm..”
“Arrgghh!! Yuli! Oh Yuli..” Aku mulai mengerang
agak keras karena merasakan lidah halus Yuli
bergerak-gerak di dalam mulutnya yang hangat
sementara kepala Yuli terus bergerak naik turun
bertambah cepat.
“Ouugghh!!” Kali ini aku tidak dapat menahan
hasrat yang meluap-luap di dalam diriku.
Kutarik turun gaun sackdress yang dipakainya
sehingga terlihat punggung putih mulus berbulu
halus sedikit tertutup oleh rambutnya yang
panjang dan hitam lebat. Yuli tidak memakai bra.
Kemudian kuteruskan lagi menarik turun sampai
terlihat celana dalam putih tipis berenda yang
membalut pantat putih kemerah-merahan yang
ranum. Lalu kujulurkan tanganku yang panjang
mencoba meraih liang kewanitaan yang
tersembunyi di bawah pantat ranum putih
miliknya. Dan tersentuh olehku daging halus
sedikit berbulu yang telah basah oleh cairan
lubrikasi tanda siap untuk bercinta!
“Ohh Yuli.. hh kamu sudah basah,” ku bertutur
terbata-bata.
“Hmm.. hmm..” Kata-kataku dijawab Yuli
dengan hisapan yang lebih cepat dan liar terasa
cepat melumat seluruh batang kejantananku.
“Ghhaahh.. Yuli!!” Aku kembali mengerang dan
mulai menggerak-gerakkan jari-jariku di bagian
apa saja dari liang kemaluannya yang dapat
kuraih! Trus dan trus kujulurkan jariku sampai
menyentuh klitorisnya.
“Mmmhh!” Kali ini terasa reaksi dari Yuli karena Ia
mengerang keras sambil membalas dengan
mempercepat hisapan dan lumatannya ke
batang kejantananku.
“Urrghh!! hmm,” aku tidak mau kalah dan
kembali membalas dengan menggetarkan secara
cepat sekali jariku di atas klitorisnya!
“Uoohh.. ohh,” tak tahan Yuli mengeluarkan
kejantananku dari dalam mulutnya, merintih dan
mulai menggenggam batang kejantananku dan
mengocok cepat naik turun.
“Uhh.. mmhh.. ohh.. yeahh!!” Berdua kami
mengerang, merintih, menikmati sentuhan
masing-masing sampai akhirnya Yuli tiba-tiba
mendekatkan mukanya kepadaku. Yuli mulai
menciumi dan melumat bibirku dengan bibirnya
yang merah basah.
Kubalas ciumannya sambil kupeluk dan kuelus
punggung mulus dan rambutnya yang tergerai
di belakang.
“Hmmhh..” Sambil berciuman, Yuli
merentangkan kedua kaki mulus jenjangnya dan
naik keatas ku.
“Sekarang Andrewwhh.. hh.. hh.. ambillah aku
sekaranghh..” Yuli berkata dengan nafas
memburu sambil menatap lekat wajahku
dengan paras cantiknya.
Dengan penuh nafsu kutarik turun celana
dalamnya dan kupegang batang kejantananku
dengan tangan kanan, juga selangkangan Yuli
dengan tangan kiri. Lalu mulai memasukkan
dengan perlahan kepala kejantananku kedalam
liang kemaluannya yang merah menyala basah
ditumbuhi rambut-rambut hitam halus indah di
atasnya.
“Hoohh.. sshh,” Yuli mendongak ke atas sambil
memejamkan matanya dan mendesis
merasakan kenikmatan penetrasi kepala
kejantananku di lubang kemaluannya yang lalu
kusambut dengan memasukkan batang
kejantananku lebih dalam lagi. “Bles!”
“Uhh.. yeah!! Andrewhh!”
“Ohh Yulihh..” sambil kuangkat badan Yuli sedikit
dan kulepas lagi sehingga naik turun di atas
badanku.
“Ouurgghh.. ahh..”
Kali ini Yuli mengerang semakin keras dengan
raut wajah sedikit meringis sambil berkata lagi,
“Terus Andrewhh.. gerakin lagi lebih cepat shh..
mmhh.. yeahh..”
Terus terang tidak mudah bagiku untuk bergerak
cepat memompa Yuli naik turun di dalam jepitan
kewanitaannya yang sempit dan hangat seolah
ingin menyedot seluruh kejantananku masuk ke
dalam.
“Ohh.. mm.. mmhh.. shh.. yeahh..” Yuli tanpa
henti-hentinya merintih, mengerang dan
menggeram mesra seiring kunaikkannya
kecepatan tubuhnya yang mulai basah
berkeringat naik turun di atasku sambil
kubenamkan terus lebih dalam kejantananku ke
dalam liang kemaluannya yang semakin hangat
terasa meremas-remas dan memijat-mijat
kejantananku.
“Ohh Yuli .. ohh kamu suka sayanghh?” Aku
bertanya di sela-sela rintihan, buruan nafas dan
erangan kita berdua.
“Hhh.. Cepat lagi sayanghh.. mmhh. cepat
lagihh!” Rintih Yuli semakin bersemangat dan
mulai menggerak-gerakan pinggul mulus
sexynya dengan gerakan erotis kekiri dan
kekanan yang membuat liang kemaluannya
semakin sempit hangat membara, menyedot
dan memuntahkan kuat kejantananku keluar
masuk semakin cepat dan keras.
“Arrgghh!! Yeahh!” Geramku sambil membalas
dengan menggenjotkan pantatku ke atas untuk
membantu kejantananku menghunjam dan
menusuk lebih dalam lagi.
“Uhh.. ahh. ahh.. ahh.. ohh.. uuhh.. uhh..
uhh..urrgghhaa!” Jerit Yuli menyambut genjotan
hebat yang kuberikan kepadanya tanpa henti
sehingga terlihat wajah cantik Yuli memejamkan
kedua matanya lalu meringis hebat sambil
menggigit bibir bawah yang merah basah.
“Mmmhh!!” dan membuka mulutnya lagi
“Uuuhh!!” Terasa seluruh tubuhnya
menggelinjang, bergetar hebat menuju puncak
kenikmatan dan orgasme berulangkali yang
kuberikan kepadanya tanpa ampun. Terasa sakit
genggaman jari-jemarinya yang mungil sedikit
mencakar dan menggengam keras di kedua
pundakku diikuti dengan seluruh tubuhnya
menegang dengan seketika. Akhirnya, “Serr!”
Terasa cairan hangat mengguyur batang
kejantananku yang sedang memompa keras di
dalam liang kemaluannya. Yah! Puncak orgasme.
Yuli telah mencapainya.
“Uuuoohh.. hoh.. hh.. hh.. hoh.. hohh.. hh,”
terengah-engah nafas Yuli memburu.
Seluruh tubuhnya yang putih indah telah habis
basah kuyup oleh keringatnya, tidak ketinggalan
rambutnya yang juga tidak kalah basah. Terasa
tegang tubuhnya berkurang. Genggamannya
melemas, dan tubuhnya jatuh lemah lunglai di
atas tubuhku yang juga telah basah kuyup
diguyur keringat.
“Hhh..hh..hh.. mmhh kamu emang hebat
Andrew.. aku belum pernah merasa sepuas ini
oleh lelaki sebelumnya..” Tutur Yuli.


Adult | GO HOME | Exit
1/1884
U-ON

inc Powered by Xtgem.com